Kamis 24 Jul 2014 17:22 WIB

DPR Didesak Bentuk Pansus Pilpres

 Ketua KPU Husni Kamil Manik memberikan hasil rekapitulasi Pilpres 2014 kepada Jokowi, selaku presiden terpilih di gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua KPU Husni Kamil Manik memberikan hasil rekapitulasi Pilpres 2014 kepada Jokowi, selaku presiden terpilih di gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Pemilu melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Kamis (24/7). Dalam aksinya, mereka menyatakan menolak hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, mereka mendesak DPR untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pilpres 2014.

"Menolak dengan tegas hasil Pilpres 2014 karena telah terjadi kecurangan-kecurangan yang terstruktur, sitematis dan masih yang dilakukan oleh KPU," kata koordinator aksi Aliansi Penyelamat Pemilu, Andre Rosiade.

Dalam orasinya, selain mengkritisi kinerja KPU, Andre juga mendesak DPR untuk mempercepat pembentukan Pansus Pilpres 2014. Pembentukan Pansus tersebut bertujuan membongkar segala bentuk pelanggaran dan kecurangan yang sengaja dilakukan oleh KPU dalam memenangkan pasangan Jokowi-JK.

Selain itu, dalam aksi unjuk rasa ini mereka menuntut KPU untuk secepatnya melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di 52 ribu TPS yang ada di Indonesia.

"Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk turut serta mengawasi kinerja KPU dan KPUD serta mengawal seluruh proses demokratisasi demi mewujudkan kedaulatan rakyat," ujar Andre.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement