Kamis 24 Jul 2014 18:52 WIB

Pansus Pilpres Digulirkan, Ini Tanggapan PDIP

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PDI Perjuangan mengkritik wacana pembentukan panitia khusus kecurangan pemilu presiden (Pansus Pilpres) yang digulirkan sejumlah politikus Demokrat. Mereka menilai pembentukan Pansus Pilpres akan mencoreng pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diusung Partai Demokrat.

"Sebenarnya kalau itu dilakukan akan mencoreng pemerintahan sendiri," kata politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (24/7).

Demokrat sebagai partai penguasa merepresentasikan kinerja pemerintah. Padahal Pramono yakin SBY sebagai kepala pemerintahan tidak terlibat sama sekali dalam persoalan kecurangan pilpres. Karena pelaksana penanggung jawab pelaksanaan pilpres secara keseluruhan adalah presiden sebagai kepala negara.

Wakil Ketua DPR ini mengatakan penyelenggaraan pilpres lebih baik daripada pemilu legislatif 2014. Ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), KPU, Bawaslu. "Mereka semua sudah mengatakan secara terbuka bahwa pilpres ini lebih baik dibandingkan dengan pemilu legislatif maupun pemilu-pemilu yang sebelumnya," katanya.

Pramono meminta para inisiator Pansus Pilpres tidak menutup mata atas berbagai kemajuan-kemajuan positif di pilpres. Dia misalnya menyatakan saat ini panitia penyelenggara pemilu sudah sangat terbuka terhadap formulis C1 dan E1.

Pada akhirnya Pramono yakin Pansus Pilpres tidak akan terealisasi. Menurutnya pascapemerintahan terbentuk konfigurasi pengelompokan partai akan berubah. Sebelumnya politikus Demokrat yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR, Khatibul Umum Wiranu menyatakan sepakat dengan pembentukan Pansus Pilpres.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement