Jumat 25 Jul 2014 14:07 WIB

Mc Donald Hentikan Penjualan Nugget di Hong Kong, Ada Apa?

Rep: c88/ Red: Bilal Ramadhan
Logo Mc Donald
Foto: blogspot.com
Logo Mc Donald

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG-- Mc Donald menghentikan sementara penjualan nugget dan beberapa produk lainnya di Hongkong. BBC melaporkan, pihak Mc Donald selama ini mengimpor daging ayam dan babi dari Shanghai Husi Food. Saat ini, perusahaan asal Xina itu tengah menghadapi tuntutan atas penjualan daging kadaluarsa.

Cina telah menghentikan operasi Shanghai Husi Food. Keputusan ini diambil terkait pemberitaan di media lokal yang mengabarkan bahwa perusahaan tersebut mengolah kembali daging-daging kadaluarsa. Mc Donald telah menghapus nugget dari daftar menunya. Awal pekan ini penghapusan juga dilakukan pada outlet-outlet di Jepang dengan alasan yang sama.

Mc Donald mengatakan pada Rabu (23/7) bahwa 20 persen nugget yang dijual di Jepang berasal dari Shanghai Husi. Sekitar 500 outlet di Jepang menghapus nugget dari daftar menunya. Selain itu outlet Mc Donald Hongkong juga berhenti menjual Mc Spicy Chicken Filets, salad, jagung, dan es lemon tea.

Langkah ini diterapkan setelah badan keamanan pangan Hongkong menyetop impor dari Shanghai Husi Food. Lembaga tersebut juga mengatakan akan memblokir semua produk Shanghai Husi food selama otoritas Cina melakukan investigasi.

Sementara itu, Reuters mengutip pernyataan Mc Donald yang mengatakan bahwa impor produk dari Shanghai Husi selama satu tahun terakhir kini telah habis. "Kami tegaskan bahwa semua makanan yang kami jual sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah Hongkong," ujar pihak Mc Donald.

Shanghai Husi adalah anak perusahaan dari OSI Grup yang bermarkas di AS. Perusahaan ini juga memasok produknya untuk Yum Brand yang dimiliki oleh KFC, Starbucks, dan Burger King. Supermarket Jepang, Familymart, mengakui bahwa 'Garlic Nugget' dari Shanghai Husi laris terjual di 10.000 outletnya di Jepang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement