REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,4 persen menjadi Rp2,29 triliun pada semester pertama 2014 dari Rp1,70 triliun pada periode sama tahun lalu.
"Kami senang dengan pencapaian kinerja semester pertama ini karena mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang kuat," ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer INDF dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/7).
Ia menambahkan bahwa kinerja perusahaan secara organik juga bertumbuh dengan sehat, didorong oleh meningkatnya kinerja grup agrobisnis secara signifikan. Keuntungan grup agrobisnis meningkat tiga kali lipat dikarenakan kenaikan produksi dan harga minyak sawit mentah (CPO).
"Perusahaan mampu mempertahankan kinerja yang baik berkat ketangguhan model bisnisnya yang terdiri atas lima kelompok usaha strategis yang saling melengkapi," katanya.
Anthoni Salim mengemukakan bahwa penjualan neto konsolidasi semester pertama 2014 naik 26,5 persen menjadi Rp34,07 triliun dari Rp26,93 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Dalam hal kontribusi terhadap penjualan neto konsolidasi, kata dia, lima kelompok usaha strategis (grup) perseroan, yakni grup produk konsumen bermerek (CBP) berkontribusi sebesar 44 persen, Bogasari 24 persen, agrobisnis 17 persen, distribusi 7 persen, budi daya dan pengolahan sayuran 8 persen.
Ia menjelaskan bahwa grup CBP terdiri atas divisi mi instan, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 23,8 persen, didorong kenaikan harga jual rata-rata serta penjualan dari divisi minuman.
Sementara itu, laba bruto pada periode semester pertama 2014 naik 44,8 persen menjadi Rp9,36 trilun dari Rp6,46 triliun, dan margin laba bruto meningkat menjadi 27,5 persen dari 24 persen, antara lain karena naiknya laba bruto grup agrobisnis dan kontribusi dari grup budi daya dan pengolahan sayuran.