REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kemacetan panjang terjadi di kawasan Lembang sejak hari Lebaran hingga hari ini. Kemacetan tersebut terjadi karena banyaknya wisatawan yang datang berkunjung ke berbagai lokasi wisata yang ada Kabupaten Bandung Barat itu.
Lokasi wisata di Lembang seperti menjadi magnet bagi wisatawan luar kota Bandung. Mayoritas wisatawan tersebut adalah warga yang berasal dari kawasan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Hal itu tampak dari nomor kendaraan yang tertera.
Objek wisata tujuan para wisatawan di kawasan Lembang adalah De'Ranch, Floating Market dan Tangkuban Perahu. Tak heran bila Jalan Maribaya, yang merupakan akses menuju De'Ranch dipadati kendaraan, begitu pula jalan Tangkuban perahu yang mengalami hal serupa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kepolisian Resor Cimahi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat terpaksa memberlakukan sistem buka tutup jalan. Bahkan, bila arus kendaraan mengalami kepadatan, kendaraan yang berasal dari Jalan Tangkuban perahu akan dibelokkan ke Jalan Sesko Au.
Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan menjelaskan, seluruh anggotanya diturunkan dan disebar di berbagai percabangan jalan dan jalur-jalur alternatif untuk mengurai arus kendaraan yang terjadi.
Selain menyiapkan personelnya di berbagai titik, pihaknya juga akan memberlakukan contra flow bila kepadatan kendaraan cukup parah.
Kendaraan dari arah Subang atau Tangkuban Perahu menuju Kota Bandung langsung dialihkan ke Jalan Raya Lembang tanpa melewati jalur Pasar Lembang, Jalan Grand Hotel Lembang karena akan macet total di depan lokasi wisata Floating Market.
Contra flow diberlakukan selama 20 hingga 30 menit dengan diiringi mobil petugas kepolisian. "Kita lepas kendaraan hingga pertigaan Beatrix menuju Cimahi," katanya.
Dalam pemberlakuan contra flow tersebut, pihaknya juga terpaksa memberhentikan pengendara dari arah lain untuk memaksimalkan atau menghabiskan kendaraan dari arah Subang menuju Bandung itu.
Sebelumnya, Erwin berharap kemacetan bisa diurai dengan menyarankan pengendara untuk melalui berbagai jalur alternatif. Namun, hal tersebut dirasa Erwin tidak efektif karena terlalu banyaknya jumlah kendaraan yang memasuki wilayah Lembang.
Jalur alternatif menuju Kota Bandung tersebut bisa melalui Maribaya dan Dago Pakar, serta jalan alternatif lain menuju Sesko Au, Cijeruk, Punclut hingga Kota Bandung.