REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Oposisi Denmark kembali mewacanakan pemberlakukan aturan ketat terhadap imigran Muslim. "Perlu mengatur masalah ini. Karena sulit untuk mengintegrasikan imigran yang berasal dari Amerika dan Somalia," kata Inger Stojberg, Juru bicara Partai Venstre, oposisi partai Denmark, seperti dilaporkan The Local, Jumat (1/8).
Inger mengatakan banyak dari imigran Muslim yang tidak menghargai demokrasi dan tidak menyukai kebebasan di Denmark. Karena itu, pemerintah Denmark ada baiknya mempermudah imigran dari dunia Barat namun mempersulit bagi umat Islam.
"Kita akan buat lebih sulit bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan atau kemauan untuk berintegrasi dengan masyarakat Denmark," ucapnya.
Komentar itu segera memicu kontroversi di Denmark. Namun, lebih banyak kalangan politikus Denmark yang setuju dengan saran itu. "Apa yang disampaikannya memahami kebutuhan untuk membedakan antara imigran dan membatasi imigrasi. Kita semakin dekat satu sama lain," kata dia Martin Henriksen.
Islam adalah agama terbesar kedua di Denmark. Populasi Muslim di negara itu mencapai 200 ribu jiwa atau 3.4 persen dari 5.4 juta penduduk Denmark.