REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat tentara Israel serang Universitas Islam besar di Jalur Gaza, Sabtu (2/8) pagi. Akibatnya bangunan kampus rusak.
Kaca jendela pecah dan berbagai laptop milik ribuan mahasiswa yang hadir juga rusak. Meski begitu tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam serangan ini.
“Universitas sekarang menjadi reruntuhan,” kata reporter Al Jazeera dua jam setelah pengeboman terjadi. Militer Israel mengatakan pasukannya menargetkan pusat pengembangan senjata di kampus tersebut.
Dalam sebuah postingan di Twitter, militer Israel menuliskan pasukan menargetkan 200 titik dalam 24 jam. Salah satu yang diserangnya adalah masjid terbesar di Kota Gaza, Masjid Shifa.
“Saya berbicara dengan orang-orang yang menjalankan masjid ini. Mereka butuh bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang untuk membangun itu dan dalam beberapa detik hancur menjadi puing-puing,” kata reporter Al-Jazeera itu menambahkan.
Pejabat Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra mengatkan pada Sabtu serangan Israel ke Rafah Gaza menewaskan 35 orang. Penembakan dan pertempuran sengit dilaporkan terjadi disepanjang perbatasan di Rafah. Di hari yang sama Israel juga menutup daerah perbatasan Rafah Timur.