Selasa 02 Jan 2018 20:00 WIB

Strategi Baru al-Qassam Sibukkan Israel

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Al Qassam
Foto: EPA/Mohammed Saber
Al Qassam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel terus disibukkan dengan serangan dan gejolak massa yang terus terjadi. Ribuan anggota Brigade al-Qassam telah terbunuh atau dipenjara. Delapan ratus anggota di antaranya telah mati syahid sejak meletusnya Intifadah al-Aqsa pada September 2000. Ratusan tentara Israel dan al-Qassam tewas (Eitan Alimi: 2007). Ketika itu, al-Qassam menjadi kelompok yang paling diincar Israel.

Pada 2003, Brigade al-Qassam telah mengembangkan strategi baru. Mereka memobilisasi massa untuk selalu menyerang Israel di mana pun. Serangan mereka tak dapat dikontrol siapa pun. Yaser Arafat ketika memimpin Palestina mengaku tak dapat mengarahkan dan mengendalikan al-Qassam.

Militer Israel yang dikenal canggih dan modern sudah ber kalikali menyerang brigade tersebut, tetapi personel al-Qassam selalu bertam bah dan mampu mempersenjatai diri kembali untuk membalas serangan Israel. (Ency clopedia of the Arab-Israeli Conflict: A Political, Social, and Military History: 2008).

Jumlah brigade ini tidak diketahui pasti. Pada 2009-2010, personel mereka di pre diksi mencapai 20 ribuan orang. Namun, kini ada yang berpendapat jumlah mereka mencapai 30-40 ribu personel yang tersebar di Gaza dan Tepi Barat.

Perlawanan mereka membuat prajurit Israel berpikir keras bagaimana caranya untuk dapat menginjakkan kaki di wilayah Palestina. Militer Israel kerap lebih mengutamakan serangan udara. Setelah itu, barulah mereka mengerahkan pasukan darat.

Ketika menyerang Gaza pada 2009- 2010, militer Israel mendapat sorotan negatif karena mereka memakai pemba lut. Mereka pun tidak berani keluar dari tank dan menghabiskan berhari-hari di dalam sana. Sementara, di luar tank, pa sukan Brigade Iz zuddin al-Qassam menyebar. Bermo dalkan senjata AK-47, mereka mengintai pasu kan Israel. Mereka menahan lapar dan ha us dengan berpuasa. Sesekali mereka berzikir sambil tetap melakukan pengintaian.

Pada saat kap tank terbuka, mereka ma suk, menyerbu, dan mengalahkan pa sukan Israel. Aksi yang sama diprediksi akan terulang kembali jika Israel me la kukan serangan darat. Brigade Izzuddin al-Qassam selalu menyerukan Gaza akan menjadi neraka bagi Israel. (Republika: 2014).

Uni Eropa menuding Brigade al- Qassam ke dalam daftar kelompok teroris. Tudingan itu makin diperkuat dengan analisis sejumlah intelektual Barat, seperti Spencer C Tucker, Priscilla Roberts, dan Matthew Levitt dalam berbagai tulisan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement