Ahad 03 Aug 2014 14:01 WIB

Benarkah ISIS Terkait dengan Jaringan Terorisme Internasional?

Rep: C57/ Red: Citra Listya Rini
Kelompok Militan ISIS
Foto: AP
Kelompok Militan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane menyatakan posisi indonesia tidak bisa diabaikan oleh jaringan teroris internasional setelah banyaknya aksi-aksi teror yang memakan korban di Indonesia. 

"Artinya, jaringan teroris internasional menilai banyak orang Indonesia yang berpotensi untuk direkrut dan dikader guna membuat kekacauan, baik di negara lain maupun di Indonesia sendiri," kata Neta saat dihubungi Republika Online, Ahad (3/8).

Menurut Neta, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah gerakan radikal baru di negara-negara Arab. Dengan banyaknya ormas keagamaan yang bersikap radikal di Indonesia, kemungkinan ISIS mendapat tempat tersendiri di kalangan mereka. 

Apalagi, kata Neta, dengan beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan orang-orang Indonesia menjadi tokoh di ISIS dan mengajak anak-anak muda bergabung. Hal ini menunjukkan Indonesia menjadi negara yang sangat strategis bagi kalangan Islam garis keras internasional. 

Pendapat berbeda diungkapkan pengamat Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, Rissalwan Habdi Lubis, terkait ISIS. "Saya kira dukungan dari kelompok simpatisan ISIS di Indonesia tidak perlu dilihat secara ideologis akan merusak NKRI," ujar Rissalwan saat dihubungi Republika Online, Sabtu (2/8) malam. 

Menurut Rissalwan, alasan yang lebih relevan bagi mereka mendukung ISIS adalah bentuk dukungan kemanusiaan untuk saudara seiman yang saat ini sedang berperang di negara-negara Timur Tengah seperti Iraq, Suriah, Mesir dan Palestina.

"Artinya, dukungan terhadap ISIS itu tidak harus berjuang secara fisik, tapi bisa juga dengan bantuan dana atau sekedar doa," kata Rissalwan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement