REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hampir sebulan militer Israel (IDF) menggempur Gaza. Tak hanya warga sipil Palestina, jurnalis dan relawan pengajar PBB untuk Gaza pun tewas diserang pasukan zionis.
Press TV, Selasa (5/8) mengabarkan, Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, sembilan anggota mereka tewas. Sebagian besar merupakan guru yang sedang menjalankan tugas menjadi relawan, selama 29 hari agresi Israel.
"Mereka tewas saat Israel melancarkan serangannya ke sekolah-sekolah UNRWA di tempat-tempat pengungsian di Gaza," pernyataan UNRWA yang dilaporkan Press TV.
Direkur Operasi UNRWA, Robert Turner mengatakan, tewasnya sembilan anggotanya merupakan tragedi yang tidak akan pernah dilupakan.
"Secara konsisten kami meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati netralitas dan kelangsungan hidup tempat-tempat pengungsian, serta untuk menggunakan tindakan pencegahan yang tepat dan proposional," kata Turner.
Ia berkata, setiap lokasi instalasi badan amal PBB telah beberapa kali telah UNRWA sampaikan ke Israel. Bahkan, Zionis pun mengetahui setiap titk lokasinya dan tempat dimana penampungan berada. "Bagaimana penyerangan ini tetap terus saja terjadi, saya benar-benar tidak mengerti,".
Sebelumnya, pada Ahad (3/8) Israel menyerang kembali sebuah sekolah PBB di selatan kota Rafah. Penyerangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
Sejak dimulainya agresi Israel terhadap Gaza pada 8 Juli yang lalu, telah mengakibatkan jatuhnya ribuan korban yang kini telah melampaui angka 11 ribu jiwa. Mi'raj News Agency (MINA) Selasa (5/8) melaporkan, jumlah tersebut terdiri atas 1.860 lebih warga Palestina yang meninggal dunia dan lebih dari 9.560 mengalami luka-luka.