REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan saat ini masih fokus memperbaiki current account desifit dibandingkan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pada akhir tahun, defisit diperkirakan bisa dibawah Rp 26 miliar.
"Lebih baik pemerintah sekarang berkorban jaga current account, agar pemerintah baru bisa mengejar pertumbuhan," kata Menteri Keuangan Chatib Basri, Kamis (7/8).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5, 12 persen pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan diprediksi membaik pada kuartal ketiga dan keempat. Hal ini salah satunya didorong kinerja ekspor yang seharusnya lebih baik. "Ekspor akan lebih baik, bukan hanya soal minerba," lanjut Chatib.
Selain itu, belanja pemerintah juga akan lebih efektif. Pemerintah pun mulai melakukan pembayaran proyek. "Saya justru khawatir kondisi investasi, karena itu bukan dibawah kontrol pemerintah," kata Chatib.