Kamis 07 Aug 2014 19:50 WIB

Jokowi Akui Sempat Rombak Struktur Tim Transisi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Yasin Habibi/Republika
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat merombak struktur tim transisi. Mulanya, dia menerima usulan struktur tim transisi dari Hasto Kristiyanto dan Rini Soewandi. 

"Tapi strukturnya saya ubah-ubah lagi," ujarnya sebelum meninggalkan Balai Kota, Kamis (7/8).

Jokowi menilai, usulan struktur yang dia terima terlalu rumit. Sebab, ada jabatan wakil ketua, sekretaris, dan juru bicara. 

Ia menginginkan struktur yang lebih sederhana. "Nah itu saya ganti dengan deputi yang membawahi tim kerja. Itu saja, simpel," ucapnya.

 

Jokowi mengakui mendapat usulan struktur tim transisi. Tapi, mengenai susunan orang-orang di dalamnya, ia sendiri yang menentukan.

Dia menyebut, tim yang saat ini sudah terbentuk tersebut tidak memiliki kewenangan untuk menentukan kabinet. Mereka hanya bertugas memberikan usulan terkait kebijakan strategis dan kelembagaan.

"Misalnya menteri itu 34 atau 35 atau hanya 15 misalnya. Saya yang menentukan, saya yang memilih. Itu hak preogratif presiden," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement