Jumat 08 Aug 2014 15:08 WIB

Israel Akan Bertindak Keras kepada Hamas

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Warga Palestina yang mengungsi karena serangan Israel di Gaza
Foto: ap
Warga Palestina yang mengungsi karena serangan Israel di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Gencatan senjata selama 72 jam telah berakhir, pejuang Palestina kembali luncurkan serangan. Terkait hal itu jawaban Israel adalah akan membalas dengan tindakan kekerasan.

Reuters mengabarkan Jumat (8/8) bahwa Israel menyatakan, akan merespon dengan tegas jika diserang oleh militan Palestina. Dan, pejabat Israel akan mengangkat kembali prospek untuk mengambil kekuasan di Jalur Gaza.

"Israel akan bertindak dengan kekerasan jika Hamas tetap melanjutkan serangannya ke Israel," ujar Yuval Steinitz, Menteri Strategi Israel.

Ia berkata, kali ini Israel akan benar-benar serius mempertimbangkan untuk menyegerakan mengambil alih Gaza dan menggulingkan rezim Hamas di Jalur Gaza. Israel menggambarkan gencatan senjata sebagai trade off, tenang untuk tenang. Reuters melaporkan bahwa Israel terlihat telah menunjukan sedikit minat untuk mengurangi blokade laut, dan kontrol pada lalu lintas darat maupun udara di Gaza.

Namun, dikhawatirkan Hamas bisa melengkapi persenjataannya dari luar negeri. Pada Kamis (7/8) sayap militer bersenjata Hamas memberitahukan kepada warga Palestina bahwa negosiator tidak menyetujui perpanjangan gencatan senjata kecuali Israel menawarkan konsesi. Dan, tidak ada tanda bahwa Israel siap melakukan langkah tersebut.

Anadolu Agency, Kamis (7/8) melaporkan. Ashraf Al-Qodra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina berkata, 9.806 warga Palestina juga terluka sejak gempuran Zionis Israel dimulai pada 8 Juli yang lalu.

Disebutnya jumlah korban yang meninggal dunia tersebut termasuk 432 anak-anak, 243 wanita dan 85 kaum manula. Sedangkan, sekitar 9.806 warga Palestina, termasuk 2.979 anak-anak, 1.903 wanita, dan 374 kaum manula mengalami luka-luka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement