Oleh: Hannan Putra
Kabar gembira
Rasulullah bersabda, “Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR Abu Daud, Tirmizi, dihasankan oleh al-Albani).
Siapa yang tidak bangga ketika dia dipanggil Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini maju di hadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah SWT.
Betapa besar ganjaran yang diberikan Allah di akhirat nanti hanya dengan menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. Apalagi, seseorang yang tidak hanya sanggup menahan amarahnya, tetapi juga bisa memaafkan kesalahan orang yang sudah zalim kepadanya serta membalasnya dengan kebaikan pula.
Mula Ali Qori dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Turmudzi mengatakan, pujian yang indah dalam hadis tersebut merupakan balasan yang besar hanya karena sebatas menahan emosi. Bagaimana jika ditambahkan dengan sikap memaafkan atau bahkan membalasnya dengan kebaikan.
Jadi, ketika seorang Muslim hendak marah, ingatlah dengan fadilah (keutamaan) yang disampaikan Rasulullah SAW dalam hadisnya tersebut. Betapa besar ganjaran bagi seorang yang berhasil menahan marah.
Hal ini memang cukup sulit. Umumnya, seorang yang marah diliputi emosi yang menutup akalnya untuk berpikir. Sehingga, seorang yang marah lupa dengan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengendalikan amarahnya.