Sabtu 09 Aug 2014 02:54 WIB

Kebijakan Dukung Prabowo-Hatta Membuat Kader Pragmatis Shock

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
Prabowo Subianto (keempat kiri) dan Hatta Rajasa (keempat kanan) beserta pimpinan partai Koalisi Merah Putih
Foto: antara
Prabowo Subianto (keempat kiri) dan Hatta Rajasa (keempat kanan) beserta pimpinan partai Koalisi Merah Putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar, Tantowi Yahya menolak anggapan partainya diperalat Gerindra dan PAN lantaran terus membela Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Tantowi konsistensi Golkar membela Prabowo-Hatta untuk membuktikan kalau Golkar adalah partai yang berpegang pada cita-cita perjuangan.

"Tidak bersikap pragmatis untuk kepentingan sesaat," kata Tantowi saat dihubungi Republika, Jum'at (8/8).

Tantowi mengakui ada sejumlah kader Golkar yang merasa tidak puas dengan sikap Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) tetap mendukung Prabowo-Hatta. Mereka yang tidak puas adalah orang-orang yang selama ini bersikap pragmatis terhadap politik.

"Ya benar, garis yang diambil oleh ARB (Ical) memang bikin shock kader partai yang selama ini pragmatis," kata Tantowi.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini menilai anggapan Golkar diperalat PAN dan Gerindra lahir dari orang-orang yang tidak memahami suasana batin partai-partai di Koalisi Merah Putih. Tantowi menyatakan suasana kerja di Koalisi Merah Putih menyenangkan. Sehingga partai-partai tertantang untuk kerja secara total.

"Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih punya peran dan tugas masing-masing dalam koalisi," ujarnya.

Tantowi juga membantah Golkar dikesankan berada di bawah perintah Gerindra dan PAN. Menurutnya kader-kader Golkar tampak lebih sering tampil membela Prabowo-Hatta karena memang lebih dekat dengan wartawan.

"Kebenaran saja kader-kader Golkar yang memang dekat dengan media terekspos terus, sehingga seolah kami yang paling depan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement