Sabtu 09 Aug 2014 08:58 WIB

KH TB M Falak Abbas, Abadikan Diri untuk Ilmu (1)

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
Tubagus Muhammad Falak lahir dari keluarga keturunan Kesultanan Banten.
Foto: Wordpress.com
Tubagus Muhammad Falak lahir dari keluarga keturunan Kesultanan Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, Gelar falak ia terima berkat keinginannya yang kuat untuk belajar Islam di usia belia.

Banten, tidak hanya dikenal dengan gudang jawara. Ternyata, daerah ini juga kaya dengan deretan ulama dan cendekiawan terkemuka.

Mereka berjasa besar bagi penyebaran Islam di bagian barat Pulau Jawa itu. Salah satu nama ulama kharismatik adalah KH Tubagus Muhammad Falak Abbas.

Sosok yang akrab di kalangan santri dengan sapaan Abah Falak dikenal sebagai ulama kharismatik. Ia dikenal alim dan menguasai ilmu agama. Penguasaan agama tersebut mendarah daging dalam perilaku sehari-harinya. Ia dikenal bersahaja, tawadhu, dan dekat dengan umat.

Lahir pada 1842 Masehi di Desa Purbasari, Pandegelang, Banten, Falak tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren, tepatnya di Pesantren Sabi. Dengan nama kecil Tubagus Muhammad, Falak lahir dari keluarga keturunan Kesultanan Banten.

Sang ayah bernama KH Tubagus Abbas dan Ibu bernama Ratu Quraysin. Sang ayah, KH Tubagus Abbas, merupakan seorang ulama besar di wilayah Banten yang juga pendiri Pondok Pesantren Sabi.

Dari ayahnya dan kehidupan Pondok Pesantren Sabi, Falak menerima bekal ilmu agama yang berharga. Ia belajar membaca dan menulis Alquran, mendalami tasawuf, terutama pemantapan akidah. Ia dikenal haus ilmu agama.

Diceritakan, begitu cintanya ia terhadap ilmu, Falak pernah mengembara di usia yang sangat muda, yaitu 15 tahun. Ia berguru pada ulama Banten dan Cirebon untuk menuntut dan memperdalam ilmunya.

Pada usia 17 tahun, tepatnya pada 1857, untuk pertama kalinya ia berangkat ke Tanah Suci untuk menimba ilmu selama kurang lebih 21 tahun. Di pusat peradaban Islam ketika itu, ia mendalami beberapa disiplin keilmuan.

Kecintaan terhadap ilmu agama inilah yang kemudian membuat seorang guru di bidang ilmu falak, yakni Syekh Sayyid Afandi Turqi memberikan gelar falak. Julukan itu disematkan ketika Falak menuntut ilmu di Makkah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement