REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott mengatakan masih terlalu pagi untuk mengatakan apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan dilarang untuk menghadiri KTT G20 di Brisbane bulan November. Sebelumnya PM Abbott sudah mengumumkan bahwa pemerintah Australia akan melakukan sanksi lebih keras terhadap Rusia mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur.
Australia tidak puas dengan tindakan Rusia berkenaan dengan krisis di Ukraina,yang juga menjadi lokasi jatuhnya pesawat MH17, yang menewaskan 38 warga Australia. Namun PM Abbott mengatakan KTTG20 masih tiga bulan lagi, dan berharap situasi akan berubah nantinya.
"Harapan saya adalah nantinya Rusia akan bangun dan bertindak lain." kata Abbott, baru-baru ini.
"Saya berharap mereka akan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan di Ukraina Tiimur adalah usaha mengacaukan sebuah negara, bahwa kelompok separatis dukungan Rusia membuat kekacauan di Ukraina Timur." tambah PM Abbott.
Pemimpin oposisi Australia Bill Shorten dari Partai Buruh dan Menteri Utama negara bagian Queensland Campbell Newman bulan lalu menyerukan kepada pemerintah untuk melarang kehadiran Putin bila dia tidak menghentikan usaha pertempuran di Ukraina dan menyelidiki sebab jatuhnya MH17.
PM Abbott sedang berada di Belanda juga mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Belanda Mark Rutte atas kepemimpinannya menyusul tragedi MH17.