Senin 11 Aug 2014 16:23 WIB

Terminal Merak Akan Dipindahkan

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Chairul Tanjung
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan rapat evaluasi arus mudik Lebaran tahun ini. Dari rapat tersebut disimpulkan bahwa persiapan infrastruktur harus dilakukan setahun sebelum Lebaran. Hal-hal yang disepakati untuk segera dikerjakan yaitu pemimdahan terminal Merak dan membenahi permasalahan di Simpang Jomin.

Menteri Koordinator Chairul Tanjung, mengatakan kapasitas  terminal Merak sudah terlalu padat. Kementerian Pekerjaan Umum ditugaskan melakukan uji kelayakan untuk memindahkan terminal Merak agar bisa digunakan optimal. "Lokasinya sudah tidak memadai, tapi mencari lokasi baru juga bukan sesuatu yang mudah," katanya usai rapat evaluasi, Senin (11/8).

Sambil mencari lokasi baru, pemerintah akan melakukan pengerukan pelabuhan. Upaya ini agar kapal-kapal besar bisa mendarat di semua dermaga yang ada sampai lokasi baru ditemukan. Cara ini sekaligus antisipasi agar tidak terjadi penumpukan truk dan penimpang.

Chairul juga menginstrukan agar BUMN bersinergi  dengan perusahaan jasa angkutan peenrangan ASDP Indonesia  Ferry (Persero). Sinergi dibutuhkan agar bisa melakukan pengadaan kapal berkapasitas besar untuk memuat truk kontainer. Dengan demikian diharapkan aktifitas ekonomi di Jawa dan Sumatera tetap lancar.

Sementara itu, pemerintah masih terus mengurai permasalahan di simpang Jomin. Ketua BPJT, menurut Chairul menjamin bahwa ruas tol Cikampek - Palimanan bisa digunakan Lebaran tahun depan.

Namun beroperasinya Cikampek- Palimanan dikhawatirkan membuat penumpukan kendaraan di Palijagan.  Untuk itu PT Warsita Karya (Persero) diharapkan membuar pondasi dasar agar sebagian kendaraan bisa masuk tol sehinga kemacetan berkurang. "Jadi nanti sebagian lagi akan diteruskan ke Pejagan, sebagian lagi akan terus masuk tol meskipun belum selesai," kata Chairul.

Terakhir, Chairul meminta agar ada penambahan anggaran program mudik gratis untuk motor. Rapat evalusi hari ini dihadiri antara lain Menteri Perhubungan, EE Mangindaan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement