REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Tiga posko pengamatan Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Banyumas, kembali diaktifkan sejak Selasa (12/8) siang. Hal ini dilakukan menyusul peningkatan status Gunung Slamet dari level Waspada ke level Siaga.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Banyumas Didi Rudwiyanto, usai rapat internal bersama Bupati Achmad Husein, mengaku mendapat informasi kenaikan status Gunung Slamet pukul 12.00. ''Setelah itu, kita langsung rapat internal dan menetapkan posko pengamatan di tiga wilayah dan posko induk di BPBD langsung diaktifkan kembali,'' katanya.
Posko yang diaktifkan adalah Posko di Grumbul Semaya Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, posko di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, dan posko di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang. ''Camat di wilayah tersebut siang tadi juga langsung kita instruksikan untuk segera berkoordinasi dengan posko aju dan desa yang rawan terdampak letusa Gunung Slamet,'' kata Didi.
Tugas dari tim di posko ini, antara lain melakukan evaluasi monitoring, mengambil sampel debu, visualisasi. Misalnya, menyampaikan data mengenai adanya hujan abu atau hembusan arah angin. Informasi ini, kemudian mensosialisasikan ke masyarakat agar tetap tenang.
Dia menyebutkan, kondisi kenaikan status ini tidak terlalu membutuhkan persiapan besar, karena sebelumnya sudah dilakukan. Khususnya, saat Gunung Slamet ditingkatkan statusnya dari Waspada ke Siaga pada 30 April lalu, namun kemudian diturunkan menjadi Waspada lagi pada 13 Mei 2014.
Saat itu, Pemkab sudah menyelenggarakan simulasi evakuasi, pembuatan jalur evakuasi, dan membagikan masker.''Bila sekarang dilakukan perubahan status lagi, kita tinggal siagakan kembali untuk kesiapan evakuasi,'' ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat tetap tenang, karena status siaga ini masih dalam tahap kesiapan dan kesiagaan untuk evakuasi. ''Belum sampai tindakan untuk melakuka evakuasi. Jadi kami minta masyarakat tetap tenang,'' katanya