REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA –- Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengupayakan Jakarta menuju kota Smart City atau kota yang ramah terhadap penduduknya. Konsep Smart City sendiri sering didengungkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di beberapa kesempatan.
Ahok, sapaan akrab Basuki menyebutkan saat ini DKI Jakarta sebenarnya telah siap menjadi Smart City. Hal itu dilihat dari persiapan DKI menuju konsep yang memudahkan semua warga dalam mengakses fasilitas umum.
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyebutkan persiapan DKI menuju Smart City antara lain dengan memanfaatkan teknologi untuk pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya yang terbaru dengan dipasangnya sistem wifi sampai ke tingkat kelurahan.
“Ke depan lagi kita mau sampai RT dan RW. Lalu kita pengen semua tiang listrik kita itu diganti LED lalu dipasangin mikrocell, kan udah 4G sekarang. Tinggal dipasangin CCTV,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (12/8).
Selain itu, konsep smart city juga termasuk dengan menyediakan transportasi yang nyaman dan murah.
Meski dari segi infrastruktur DKI siap menuju smart city, namun Ahok mengungkapkan mencapai itu semua Jakarta juga memerlukan Sumber daya Manusia yang mumpuni untuk bersaing. Oleh karenanya, ia juga mendorong agar pembangunan SDM penduduk Jakarta terus berlanjut di Jakarta.
Salah satunya dengan membiarkan Jakarta terbuka untuk orang yang ingin menetap di Jakarta. Karena, Ahok menilai dengan seperti itu akan menuntut orang untuk bersaing dengan kualitas yang dimilikinya.
“Yang pentingkan orangnya. Kita akan paksa. Anda gak boleh tutup kota anda untuk jadi kota yg modern, Supaya nanti terjadi seleksi alam. Yang berhasil paling kreatif dan inovatif, akan tinggal di kota dan yang tidak sanggup ya akan tergeser,” ujar putra Belitung Timur tersebut.