Jumat 15 Aug 2014 16:08 WIB

Polresto Jaksel Duga Kampus Unas Jadi 'Gudang' Narkoba

Narkoba (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menduga Kampus Universitas Nasional (Unas) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi gudang penyimpanan dan peredaran narkoba para pelaku yang kini sedang diusut.

"Barang bukti narkoba yang ditemukan banyak sekali sehingga kemungkinan Kampus Unas dijadikan tempat penyimpanan," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Hando Wibowo di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.

Hando mengatakan kepemilikan narkoba yang ditemukan di sejumlah titik Kampus Unas ditengarai melibatkan dua orang alumni dan dua orang warga.

Keempat orang tersebut, menurut Hando, masuk kategori Daftar Pencarian Orang (DPO) meski statusnya belum menjadi tersangka.

Hando menjelaskan sistem jaringan peredaran narkoba di salah satu perguruan tinggi swasta itu dengan cara pemilik menjemput pelanggan di luar kampus. Selain melibatkan pelanggan dari luar, pemilik juga menjual narkoba kepada mahasiswa yang di dalam kampus.

Sejauh ini, penyidik kepolisian telah memeriksa delapan orang saksi dari pihak rektorat dan mahasiswa Unas terkait penemuan narkoba, senjata tajam dan bom molotov tersebut.

Sebelumnya, aparat Polres Metro Jakarta Selatan bersama Polsek Pasar Minggu dan rektorat menggeledah kampus Unas pada Rabu-Kamis (13-14 Agustus 2014).

Petugas kepolisian menemukan sejumlah senjata tajam seperti parang, pisau, mandau, serta narkoba jenis ganja, aluminium foil, alat hisap shabu (bong) dan beberapa bom molotov.

Pihak rektorat mencurigai barang bukti tersebut milik kelompok anarkis yang kerap memprotes penerapan kebijakan kampus terkait pelarangan menginap dan pemberlakuan jam operasional aktivitas kampus dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement