REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menegaskan, apabila Israel menolak kesepakatan maka perang kemungkinan akan dilanjutkan kembali.
"Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau perang akan berlanjut kembali," ujar Osama Hamdan, salah satu pemimpin Hamas, bagian urusan Luar Negeri Hamas dalam status di akun Facebooknya.
Hamas yang berafiliasi di Gaza menginginkan agar Zionis Israel mengakhiri blokade terhadap Gaza yang sudah bertahun-tahun sejak 2006 lalu. Tentunya, Hamas juga menuntut agar Israel membuka pelabuhan dan bandara di Gaza serta perjalanan darat yang aman untuk rakyat Palestina.
Gencatan senjata sementara yang tengah berlangsung saat ini akan berakahir pada Senin (18/8) malam waktu setempat.
"Tujuan kami adalah untuk menghentikan pertempuran dan untuk tetap dekat dengan Mesir dan tidak ada yang lainnya." ujar Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, saat di Ramallah.
Dalam pembicaraan tidak langsung itu, Israel memandang Hamas adalah sebuah ancaman yang besar bagi keamanan Israel.
"Hingga saat ini Israel belum menyetujui proposal apapun," kata seorang pejabat Israel yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Ia berkata, kesepakatan terkait gencatan senjata permanen atau jangka panjang tercapai apabila Hamas dengan jelas memenuhi kepentingan keamanan Israel.