REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Kurdi menyatakan telah mengambil kendali bendungan air terbesar di Irak dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Ahad (17/8). Mengutip laporan BBC, pasukan Kurdi mendapat bantuan dari serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) sehingga berhasil memukul mundur ISIS yang sebelumnya menguasai penuh dam terbesar itu.
ISIS merebut kendali bendungan terbesar di Irak pada 7 Agustus lalu. Saat itu, banyak pihak yang khawatir ISIS dapat bergerak lebih leluasa dalam melakukan serangan di berbagai wilayah Irak.
Pasokan air dan listrik yang didapat dari bendungan tersebut, dikhawatirkan tidak lagi dapat didistribusikan kepada banyak warga di Irak. Banyak yang juga mengkhawatirkan ISIS dapat membanjiri wilayah-wilayah di Irak dengan dibukanya bendungan tersebut.
Saat ini, pasukan Kurdi mengatakan mereka tengah membersihkan berbagai ranjau maupun benda-benda berbahaya yang dipasang oleh ISIS di sekitar bendungan. Proses itu diperkirakan oleh pasukan Kurdi dapat memakan waktu selama beberapa jam.
Pengambil alihan kembali bendungan terbesar di Irak, dinilai sebagai langkah yang sangat signifikan untuk memukul mundur kekuatan ISIS. Hal ini, sekaligus juga menjadi serangan balasan terbesar yang dilakukan pada ISIS, sejak kelompok itu terus melakukan kekerasan di Irak sejak Juni lalu. ISIS disebut telah menguasai hampir seluruh wilayah di utara dan barat Irak.