REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Jenazah peserta Sail Raja Ampat asal Australia, Dieter August Sattler (71), yang meninggal dunia di perairan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir pekan lalu telah dikirim ke Bali untuk dikremasi.
"Jenazahnya sudah dikirim ke Bali karena ada permintaan dari keluarga Dieter Sattler. Keluarga juga menolak otopsi jenazah," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wely Rohimone, di Kupang, Senin, terkait penanganan jenazah peserta Sail Raja Ampat.
Dia menjelaskan, pengiriman jenazah itu atas permintaan keluarga almarhum melalui surat dan setelah menerima surat, saat itu juga petugas langsung mengirim jenazah dengan pesawat Garuda.
"Dari Rumah Sakit Umum Prof. dr. Johanes yang mengirim jenazah. Seluruh biaya pengiriman ditanggung keluarga," katanya.
Dieter August Sattler (71), meninggal dunia di perairan Pulau Timor, tepatnya di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dalam pelayaran menuju Pelabuhan Wini. Penyebab kematian Dieter diduga karena serangan jantung. Dieter juga mengalami luka potong di ujung jari manis dan jari tengah tangan kanannya.
Dia menuturkan, mulanya Dieter, pemilik sekaligus kapten kapal beserta kedua rekannya, Veronika Emilia dan Rudoslaw Chromik, asal Polandia berlayar dari Kota Kupang.
Setibanya di perairan Amfoang, Kabupaten Kupang, Dieter hendak berhenti sejenak. Dieter yang saat itu hendak mengikat jangkar kapalnya tiba-tiba jari manis dan jari tengah tangan kanannya terpotong.
"Mengenai jarinya yang terpotong, itu terjadi saat almarhum ingin mengikat jangkar kapal di sekitar perairan Amfoang, Kabupaten Kupang," katanya.
Setelah kejadian itu, tim peserta Sail Raja Ampat ini berangkat menuju pelabuhan Wini di Kabupaten TTU dan meninggal di Wini.