REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sangat terganggu oleh laporan yang mengejutkan mengenai serangan mematikan terhadap rombongan pengungsi di Wilayah Lugansk, Ukraina Timur.
Pemimpin PBB tersebut mendesak semua pihak agar menghormati peraturan yang mengatur status orang yang kehilangan tempat tinggal di dalam negeri (IDP) mereka dan pengungsi serta memungkinkan jalan aman buat setiap orang yang berusaha meninggalkan daerah operasi militer aktif.
"Peristiwa tragis membuat gencatan senjata jadi mendesak dan penyelesaian diplomatik jadi lebih nyata," kata Juru Bicara Ban, Stephane Dujarric, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.
Ia menambahkan Ban telah meminta Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Politik, Jeffrey Feltman, agar kembali ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, pekan ini.