Selasa 19 Aug 2014 17:34 WIB

Menguak Tabir Ya'juj dan Ma'juj (4-habis)

Kawasan di pedalaman Rusia ini ditengarai pernah ditempati Ya'juj dan Ma'juj.
Foto: Wnd.com/ca
Kawasan di pedalaman Rusia ini ditengarai pernah ditempati Ya'juj dan Ma'juj.

Oleh: Harun Husein

Sejumlah ahli seperti Ernest Renan dan Arthur Koestler telah lama berteori bahwa mereka bukanlah Yahudi keturunan Ibrahim, Ishak, dan Ya’kub.

Mereka adalah Yahudi keturunan Khazaria yang pernah mendirikan imperium di utara pegunungan Kaukasus. Dan, itu telah pula dibuktikan dengan penelitian genetika (lihat Jejak Ya’juj dan Ma’juj di Eropa).

Imran mengakui bukan orang pertama yang berpendapat bahwa Ya’juj dan Ma’juj dilepaskan di Eropa. Tokoh pembaharu Islam, Muhammad Iqbal, pun telah mengidentifikasinya. Iqbal menulisnya dalam salah satu bait sajaknya yang berjudul Bang-i-Dara: “Khul ga’ay Ya’jjaur Ma’jjkay lashkar tam, Chashmay Musim dekhlay tafsay harfay yansiluun!” (Dilepaskan semua gerombolan Ya’juj dan Ma’juj.

Dalam pandangan mata Muslim, inilah manifestasi dari kata yansiluun).” Yansiluun adalah kata terakhir pada ayat 96 surah al-Anbiyaa yang artinya mengalir/turun dengan cepat.

Karena itulah, Imran mengutip puisi tersebut di awal bukunya, disertai kalimat “Didedikasikan kepada Dr Muhammad Iqbal yang telah merespon penaklukan Yerusalem yang dilakukan Kaum Salib Eropa pada 1917, dengan wawasan ayat di atas.”

Tanda penting lainnya, jelas Imran, adalah dalam hadis Nabi yang menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan menjadikan bangsa Arab sebagai sasaran penindasan dan penganiayaan.

Suatu saat, kata Imran, Israel akan melancarkan perang besar untuk memperluas wilayahnya dari Sungai Nil ke Sungai Eufrat. Wilayah-wilayah tersebut, saat ini masih berada di tangan bangsa Arab.

Saat ini, tidak ada yang paling meng ancam bangsa Arab selain Israel, terutama dengan senjata nuklirnya. Negara ini diperkirakan mempunyai 60 hingga 200 rudah berhulu ledak nuklir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement