Rabu 20 Aug 2014 11:33 WIB

Balas Dendam, Jurnalis AS Dipancung ISIS

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Jurnalis James Foley.
Foto: Ksat.com
Jurnalis James Foley.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok radikal ISIS mengunggah sebuah video yang menunjukan pemancungan seorang jurnalis AS James Foley pada Selasa. Tak hanya Foley, ISIS juga menunjukan gambar seorang jurnalis AS lainnya yang hidupnya bergantung pada tindakan Amerika Serikat di Irak.

Video berjudul A Message to America tersebut ditujukan untuk Presiden Barack Obama terkait langkah Amerika selanjutnya dalam keterlibatannya di Irak dan reaksi dunia terhadapnya. Meskipun begitu, video tersebut belum diverifikasi.

Namun, pesan ini menjadi pesan yang sangat jelas dan mengerikan sebagai bentuk peringatan pembalasan terhadap Amerika setelah AS meluncurkan serangan udaranya terhadap militan ISIS serta berupaya untuk menghentikan pergerakan ISIS.

Video tersebut diposting di media sosial. Menurut Global Post tempat Foley bekerja sebagai freelancer, seperti dilansir dari South China Morning Post, Foley (40) diculik oleh sekelompok pria bersenjata pada 22 November 2012 silam di utara Suriah ketika dalam perjalanan ke perbatasan Turki.

Foley dilaporkan telah berada di Timur Tengah selama lima tahun dan telah diculik dan dibebaskan di Libya. Sedangkan Steven Sotloff yang muncul di akhir video dinyatakan hilang di utara Suriah ketika tengah melaporkan pada Juli tahun lalu. Ia menulis untuk harian Time.

"Kami telah melihat vidoe yang isinya pembunuhan warga AS James Foley oleh ISIS," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Caitling Hayden dalam pernyataannya. "Komunitas intelijen tengah bekerja secepat mungkin untuk mengetahui keaslian video itu," tambahnya.

"Jika video itu asli, kami terkejut atas tindakan brutal pembunuhan terhadap jurnalis Amerika yang tak bersalah dan kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarganya dan kerabatnya," katanya.

Sebuah akun Twitter dibentuk oleh keluarga Foley di Rochester, New Hampshire, untuk membantu menemukannya. "Kami tahu kalian mencari konfirmasi atau jawaban. Tolong bersabarlah sampai kami memiliki semua informasi dan tetaplah berdoa untuk Foleys," tulis di akun tersebut.

ISIS sebelumnya belum pernah mengeksekusi warga Amerika dan mengedarkannya. Video tersebut diunggah setelah AS kembali melancarkan serangan udaranya di Irak pada bulan ini untuk pertama kalinya setelah mereka menarik pasukannya pada 2011.

N South China Morning Post/Dessy Suciati Saputri

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement