Kamis 21 Aug 2014 22:12 WIB

Jasad Putri Komandan Hamas Dievakuasi

Gaza, kembali diserang Israel setelah gencatan senjata tak lagi diberlakukan.
Foto: AP
Gaza, kembali diserang Israel setelah gencatan senjata tak lagi diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jasad putri berusia tiga tahun dari komandan tentara Hamas  ditarik dari reruntuhan bangunan, yang digempur Israel dua hari lalu.  Juru bicara layanan darurat Ashraf Qudra menyebut gadis itu bernama Sara, putri komandan Brigade Ezzedine al-Qassam, Mohammed Deif.

Bangunan berlantai enam di pusat kota Gaza itu luluh lantak akibat gempuran beberapa peluru kendali Israel pada Selasa malam. Tapi, Brigade menyatakan Deif lolos dari serangan itu, upaya keenam Israel untuk membunuhnya dalam karir panjang berdasawarsanya.

Istri kedua Deif, Widad (27 tahun) dan putra tujuh-bulannya, Ali, dimakamkan di kampung pengungsi Jabaliya pada Rabu dengan nyanyian balas dendam dari beberapa ribu pelayat marah. Tiga komandan utama Hamas dan empat anak-anak termasuk di antara sedikit-dikitnya 15 warga Palestina tewas di Gaza pada Kamis, saat Israel meningkatkan serangan udaranya pada hari ke-45 bentrok berdarah tersebut.

Pemimpin di Brigade Ezzedine al-Qassam termasuk di antara sedikit-dikitnya tujuh orang tewas akibat peluru kendali Israel menghancurkan rumah berlantai empat di selatan kota Rafah sebelum fajar, kata juru bicara layanan darurat Ashraf al-Qudra. Brigade itu, sayap tentara Hamas, menyebut ketiganya adalah Mohammed Abu Shamala, Raed Atar dan Mohammed Barhum.

Serangan mematikan itu terjadi 36 jam setelah anak, istri dan bayi pemimpin brigade tersebut, Mohammed Deif, tewas dalam serangan Israel di kota Gaza pada Selasa malam. Tak lama setelah itu, orang lain tewas dalam serangan di kampung pengungsi Nusseirat di Gaza tengah.

Selama itu, dua serangan menyasar kelompok orang di jalan kota utara, Beit Lahiya, dan di Gaza menewaskan tujuh warga Palestina, empat dari mereka anak-anak, kata Qudra. Serangan di Beit Lahiya membunuh seorang pria dan anak laki-laki 13 tahun, sementara lima orang, termasuk tiga anak-anak tewas di kota Gaza, katanya, tanpa menyebut usia mereka.

Sejumlah 15 orang tewas dalam serangan udara dan seorang lagi di kampung Nusseirat meninggal karena luka pada awal perang tersebut, kata Qudra. Kematian terkini itu menjadikan 2.065 jumlah warga Palestina tewas dalam enam pekan pertempuran Israel dengan Hamas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sekitar tiga-perempat dari korban serangan di Gaza adalah warga. Enam puluh tujuh orang tewas di pihak Israel, sebagian besar tentara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement