REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, tingkat persaingan tenaga kerja antar negara-negara anggota ASEAN semakin tinggi seiring akan terbukanya pasar tenaga kerja di kawasan ASEAN pada awal tahun 2015. Sementara masih ada pekerjaan rumah yang cukup sulit yaitu sekitar 45 persen pekerja lulusan SD dengan usia produktif, Kamis, (21/8).
Pekerja lulusan SD ini, ujar Muhaimin, perlu digarap untuk mengisi sektor-sektor padat karya dengan middle skill di pasar kerja yang masih menggairahkan. "Mereka harus ditingkatkan skillnya,"ujarnya.
Pemerintah, kata Muhaimin, juga terus mendorong ketersediaan pekerja dengan high skill yang didapat dengan melibatkan lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah kejuruan khusus dan perguruan tinggi. Dalam mempersiapkan pekerja Indonesia agar siap berkompetisi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan kementerian harus memperkuat pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai salah satu infrastruktur yang strategis dalam menata SDM nasional Indonesia.
Penerapan SKKNI, ujar Muhaimin, dalam pengembangan SDM memiliki peranan besar sebagai acuan dalam pengembangan program pendidikan dan pelatihan dan acuan dalam sertifikasi kompetensi tenaga kerja. SKKNI perlu dikembangkan di semua bidang dan tingkatan profesi, terutama pada bidang dan tingkatan profesi diminati dan menjadi prioritas di pasar kerja bebas.