REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT-- Usai putusan sidang Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Prabowo-Hatta, Partai Golkar akan memposisikan diri sebagai oposisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono menyatakan berbeda pendapat dengan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
"Secara pribadi, saya mendukung kedua beliau itu (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, apalagi Pak JK mantan ketua umum Partai Golkar, diharapkan juga bisa menghilangkan segala luka-luka akibat kompetisi kemarin, yang mungkin agak terlalu keras, jangan sampai menimbulkan luka-luka yang mendalam," ungkap Agung ditemui di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Jumat (22/8).
Agung berharap pertentangan yang terjadi selama kompetisi Pilpres diakhiri. Dia juga menyambut ajakan rekonsiliasi yang diajukan Jokowi. Terkait koalisi dengan pemerintahan Jokowi-JK, Agung mengatakan kebijakan politik partai tetap tergantung pada keputusan Ketua Umum Golkar, Abu Rizal Bakrie (ARB).
Selama dipimpin ARB, kebijakan politik Golkar diarahkan pada koalisi merah putih bersama Partai Gerindra dan PAN yang telah menyatakan sebagai oposisi pemerintahan Jokowi-JK. "Ya saya kira beliau sudah katakan selama Pak ARB menjadi pimpinan, sikap partai golkar akan dibawa ke arah seperti itu," ujarnya.
Meski demikian, Agung mengatakan sikap politik Golkar bisa saja berubah seiring dengan pergantian pimpinan. Golkar dijadwalkan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) yang akan memilih puncak pimpinan partai pada 2015 mendatang. Agung Laksono sendiri sudah menyatakan akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.