Sabtu 23 Aug 2014 15:45 WIB

Rencana Kenaikkan BBM Disebut Sebagai 'JK Style'

Rep: c57/ Red: Mansyur Faqih
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) memberikan salam Tiga Jari
Foto: antara
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) memberikan salam Tiga Jari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan wapres terpilih, Jusuf Kalla (JK) untuk menaikkan harga BBM dinilai sesuai dengan 'JK style'.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio menyatakan, JK dikenal dengan pernyataan khasnya.

"Pemerintah adalah memerintah, memberi perintah. Risiko harus diambil, demikianlah 'JK style'," kata Agung saat dihubungi Republika, Sabtu (23/8) siang.

Menurut Agung, gagasan JK untuk menaikkan harga BBM sudah benar. Karena kebijakan itu membuat anggaran APBN menjadi timpang. 

Pemerintah, lanjutnya, harus berani menghapus subsidi BBM. Kemudian mengalokasikan kelebihannya untuk perbaikan infrastruktur dan pelayanan masyarakat.  

Menurut dia, setiap kebijakan menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Karenanya, tergantung bagaimana strategi pemerintah untuk menjelaskan pentingnya menaikkan harga BBM demi kepentingan yang lebih luas.

Agung menambahkan, JK sudah dikenal sebagai sosok yang berani mengambil risiko untuk suatu kebijakan yang tidak populis. 

Sebelumnya, JK mengklaim tidak ada solusi lain untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang kian merosot selain menaikan harga BBM. 

Karena anggaran pemerintah dinilai terbebani biaya rutin. Termasuk tingginya subsidi BBM.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement