Selasa 09 Apr 2019 01:20 WIB

Maruf Amin: Ada Survei yang Melawan Pandangan Umum

Maruf Amin menilai ada satu dua survei yang menyalahi pandangan umum.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nidia Zuraya
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin berpidato pada Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin berpidato pada Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menanggapi hasil survei lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Survei tersebut memenangkan Pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei yang digelar pada 26 Maret-2 April 2019 itu menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 47,59 persen. Sementara, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 45,37 persen, dan yang belum menentukan pilihannya sebesar 7,04 persen.

Baca Juga

Menurut Kiai Ma'ruf, sah-sah saja jika survei tersebut memenangkan Prabowo-Sandiaga. Walaupun, menurut dia, hasil survei Puskaptis itu berbeda dengan hasil survei pada umumnya.

"Ya itu boleh saja. Tapi kan kalau survei itu, kita lihat kebanyakan lembaga survei seperti apa. Kalau ada satu, dua berbeda itu kan menyalahi pandangan umum," ujar Kiai Ma'ruf usai menghadiri acara Majelis Taklim Bersholawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4).

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, pihaknya akan tetap berlandasan pada hasil survei pada umumnya. Namun, kata Kiai Ma'ruf, pihaknya tak terpengaruh dengan hasil survei.

"Yang menjadi pendapat umum itu yang menjadi landasan. Tapi sekali lagi, kita tidak terpengaruh oleh survei-survei," ucapnya.

Meskipun unggul di sejumlah lembaga survei, tambahnya, pihaknya ingin pendukung dan relawannya tetap bersemangat berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. "Walaupun banyak survei yang unggulkan pak Jokowi dengan saya, tapi kita tetap saja tidak menjadi andalan, karena kita akan berusaha untuk memenangkan Pilpres ini," kata ulama asal Banten ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement