Selasa 09 Apr 2019 13:30 WIB

Kampanye Terbuka, Jokowi Janjikan Dua Hal Ini ke Buruh

Jokowi juga mempromosikan Kartu Prakerja ke para buruh

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Capres 01 Joko Widodo saat kampanye terbuka di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Selasa (9/4).
Foto: Dok Istimewa
Capres 01 Joko Widodo saat kampanye terbuka di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Selasa (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengakomodasi keinginan para buruh untuk mengubah aturan tentang pengupahan. Saat berkampanye di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (9/4), Jokowi berjanji untuk merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tentang Pengupahan bila ia kembali terpilih sebagai presiden.

Meski begitu, Jokowi tidak menjelaskan lebih terperinci poin mana dalam beleid tersebut yang akan diubah. Jokowi mengatakan, demi mewujudkan janjinya, dirinya akan membentuk tim khusus antara pemerintah dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) untuk merumuskan revisi PP 78 tentang Pengupahan ini.

Baca Juga

Tak hanya itu, Jokowi juga berjanji akan memperluas program pembangunan rumah murah untuk pekerja dan buruh. Program yang sudah mulai berjalan ini ditargetkan akan menyasar lebih banyak lagi buruh dan pekerja.

"Kita bicara bareng-bareng duduk satu meja (dengan KSPSI). Setuju?" kata Jokowi di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang, Selasa (9/4).

Kepada pendukungnya, Jokowi juga mempromosikan Kartu Prakerja yang akan menyasar para lulusan SMA, SMK, dan akademi serta perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan.

Sejak lama KSPSI memang menuntut pemerintah merevisi PP 78 tentang Pengupahan. Ada dua poin utama yang ingin diperbaiki yakni tentang penerimaan pegawai outsourcing dan tenaga kerja asing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement