REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Maruf Amin mendapatkan dukungan yang besar dari tiga segmen utama pemilih. Salah satunya, segmen pemilih muslim.
"Jokowi-Maruf punya dukungan telak dari tiga segmen utama. Ketiga segmen utama tersebut adalah pemilih minoritas, pemilih wong cilik, dan pemilih muslim yang berafiliasi dengan NU," jelas Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa, di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4).
Dari hasil survei menunjukkan, Jokowi-Maruf mendapatkan dukungan dari 60,4-70,3 persen dari kantung suara NU. Prabowo-Sandi hanya mendapatkan dukungan dari 29,7-39,6 persen pemilih NU. Basis suara NU sebesar 50,1 persen dari total pemilih yang beragama Islam.
Masih dalam kantong suara ormas Islam, pasangan Prabowo-Sandi hanya unggul di satu ormas, yakni Front Pembela Islam (FPI). Dukungan FPI terhadap pasangan 02 sebesar 95,1-100 persen. Sedangkan untuk Jokowi-Maruf hanya 0,0-4,9 persen. Tetapi, basis suara FPI di pemilih muslim hanya 0,3 persen.
Adrian mengatakan, basis pemilih muslim sebesar 88,4 persen. Jika dilihat sejak Agustus 2018 hingga survei terbaru ini, pasangan Jokowi-Maruf konsisten memimpin pendapatan suara dukungan dari pemilih muslim.
Pada Agustus 2018, Jokowi-Maruf memperoleh dukungan dari 52,7 persen dan Prabowo-Sandiaga 27,9 persen. LSI mengeluarkan hasil survei setiap bulan hingga saat ini. Perbedaan perolehan dukungan suara muslim terhadap kedua capres-cawapres pada Agustus 2018 dan April 2019 ini tak berbeda jauh.
Untuk Jokowi-Maruf hanya berbeda 2,2-12,1 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, kenaikannya melebihi lawannya itu, yakni 7,3-17,2 persen.
"April 2019, Jokowi-Maruf memperoleh 54,9-64,8 persen suara. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,2-45,1 persen," katanya.
Survei ini dilakukan pada tanggal 4-9 April 2019, dengan menggunakan 2.000 responden di 34 propinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini, yakni 2,2 persen.
"Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei," tuturnya.