REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Ade Reza Haryadi mengatakan Presiden terpilih Joko Widodo harus mempertimbangkan kematangan psikologis sosok menteri berusia muda di kabinet pemerintahannya kelak. Hal ini menyusul rencana Jokowi merekrut tokoh muda berusia 20-30 tahun untuk menjabat sebagai menteri dalam kabinet periode kedua.
"Pada rentang usia 20-30an tahun merupakan usia produktif yang dapat menjadi aset potensial dalam rekrutmen kabinet, namun harus dipertimbangkan pula mengenai kompetensi dan kematangan psikologisnya mengingat beban kerja kabinet yang cukup berat," kata Ade dihubungi di Jakarta, Selasa (24/7).
Ade mengatakan para menteri Jokowi juga harus mampu menopang visi presiden terpilih dan berkontribusi pada penciptaan stabilitas sosial politik. Menurut dia, para profesional muda dari sektor industri kreatif, industri digital maupun mantan aktivis dari kampus maupun kelompok Cipayung memiliki peluang yang cukup menjanjikan untuk diberi kesempatan dalam formasi pemerintahan berikutnya.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo dapat melibatkan figur muda dalam kabinet mendatang, untuk berperan di sejumlah sektor strategis yakni perdagangan, industri, teknologi, dan informasi, serta pariwisata. Kendati demikian, kata dia, mereka tetap harus dilihat rekam jejak, terutama kompetensi profesional yang dimiliki agar sesuai dengan kebutuhan negara.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Presiden Joko Wododo meminta kalangan partai politik mengajukan profesional muda sebagai kader yang akan menempati posisi menteri pada periode 2019-2024. "Saya minta dari partai juga ada yang muda, ada dari profesional juga," kata Presiden Jokowi usai membuka pameran Karya Kreatif Indonesia 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (12/7).
PresidenJokowi menyebutkan kalau tidak ada dari partai, ia akan mencari sendiri tokoh muda dari kalangan profesional. "Profesional muda, kan banyak banget profesional-profesional muda," katanya.