REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Perayaan Hari Raya Idul Kurban kurang sebulan lagi. Namun, harga ternak sapi sejumlah pasar hewan mulai naik. Angka kenaikkan harga antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Dan, angka ini diperkirakan terus merangkak hingga hari H kurban yang jatuh 5 Oktober nanti.
Harga sapi jantan di pasar hewan Singkil, Boyolali, sejak dua pekan ini sudah naik. Nominal kenaikkan ditingkat peternak, hingga pedagang, sekitar angka tersebut. ''Angka kenaikkan harga naik sudah segitu,'' kata Suparno (56) blantik sapi, Senin (25/8).
Dwi Aryanto (58), blantik yang menguasai pasar hewan seputar Soloraya, mengatakan, saat ini harga sapi kurban mulai laris jenis Sapi Brenggolo, Sapi Metal, dan Sapi Brahma. Angka berkisar antara Rp 8 juta sampai sampai Rp 11 juta. Ini tergantung kualitas dan ukuran sapi. Sedang harga untuk jenis sapi super minimal mencapai Rp 20 juta.
'' Harga yang naik harga jenis sapi jantan saja, karena dipakai untuk kurban. Sedang harga jenis sapi betina untuk pengembangan usaha ternak, tetap stabil,'' tambah Dwi.
Menurut Wiyono, staf Kantor Pasar Ternak Sunggingan, Boyolali, membenarkan harga sudah merangkak naik. Tetapi, jumlah transaksi belum mengalami perubahan signifikan. Berdasar catatan, angka transaksi berkisar antara 200 sampai 300 kali transaksi tiap hari pasaran. Dia memprakirakan, transaksi mulai ramai satu-dua pekan jelang Hari Raya Kurban. Angka transaksi bisa mencapai 500 sampai 800 transaksi.
Masih menurut Wijono, puncak transaksi nanti setelah panen tembakau. Perkirakan ini, berdasar perhitungan momen panen raya tembakau kebetulan berdekatan dengan Hari Raya Kurban. Dipastikan petani baru belanja hewan ternak mendekati hari H lebaran.
Mendekati momentum Lebaran Haji, geliat penjualan sapi di sejumlah pasar hewan tradisional di Kabupaten Wonogiri juga mengalami lonjakan. Angka kenaikkan di sini, antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.