REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (25/8) dibuka melemah 3,77 poin atau 0,07 persen menjadi 5.195,12 seiring dengan minimnya sentimen positif di pasar saham, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,21 poin (0,02 persen) ke level 886,61.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin (25/8) mengatakan bahwa minimnya sentimen dari dalam negeri ditambah konflik geopolitik di Ukraina yang masih berlanjut membenani ekonomi negara di kawasan Eropa sehingga berpengaruh terhadap bursa saham global, termasuk indeks BEI. "Kondisi itu akan membuat indeks BEI bergerak bervariasi dengan peluang melemah," katanya.
Ia mengemukakan bahwa risiko yang harus diwaspadai adalah dari perlambatan ekonomi Cina dan perbaikan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Menurut dia, pemerintah Indonesia harus dapat menjaga stabilitas ekonomi agar pertumbuhan berkelanjutan dapat terus terjadi. Stabilitas yang harus dijaga, utamanya dari neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit dan mempengaruhi nilai tukar rupiah.
"Pelaku pasar akan menyoroti dari sisi tim ekonomi yang diharapkan memiliki kredibilitas dan rekam jejak yang baik," katanya.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya memaparkan bahwa defisit neraca berjalan (CAD) diyakini akan membaik sepanjang semester II 2014 mencapai 3,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) 2014, yang diikuti oleh kondisi politik yang stabil sehingga memudahkan pemerintahan baru untuk mendorong reformasi struktural. "Untuk perdagangan saham pada awal pekan ini (25/8) akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.182-5.219 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 84,60 poin (0,34 persen) ke level 25.027,63, indeks Nikkei naik 20,39 poin (0,13 persen) ke level 15.559,58 dan Straits Times menguat 8,16 poin (0,25 persen) ke posisi 3.333,66.