REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kekosongan persediaan serta antrean panjang di sejumlah SPBU di Kota Semarang, Selasa (26/8), mewarnai pengaturan kuota bahan bakar minyak bersubsidi.
Sejumlah SPBU yang sempat mengalami kekosongan persediaan BBM bersubsidi di antaranya SPBU Simongan, Kaligarang dan Gajahmungkur. Konsumen yang akan membeli BBM kecewa karena di pintu masuk SPBU dipasang pemberitahuan kalau persediaan habis.
Sementara antrean panjang sempat terjadi di SPBU Pamularsih dan SPBU di Jalan Abdurrahman Saleh yang tidak jauh dari rumah dinas Wali Kota Semarang.
Salah seorang warga Semarang Windi (28) lebih memilih membeli BBM jenis premium eceran daripada harus menunggu antrean panjang. Ia menuturkan harga eceran premium berkisar antara Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per liter.
"Daripada antre panjang lebih baik beli eceran, harganya terpaut sedikit," katanya.
Sementara itu, PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Jateng-DIY mencatat konsumsi BBM bersubsidi jenis premium hingga Agustus ini telah mencapai 65 persen. Adapun BBM jenis solar konsumsinya sudah mencapai 60 persen.
Pertamina menjalankan kebijakan pengendalian konsumsi masyarakat agar persediaan BBM bersubsi bisa cukup hingga akhir tahun.