REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta yang juga presiden terpilih Joko Widodo meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung di Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (26/8). Proyek ini merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan banjir Jakarta yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Saat Jokowi meninjau lokasi, ada dua buah mesin bor tanah setinggi lima meter. Mesin asal Jepang tersebut baru akan digunakan dalam waktu dekat. "Ini memang baru mau dimulai pengeborannya. Perkiraan tahun depan sudah selesai," ujar dia yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan.
Menurut Jokowi, urusan pembebasan lahan warga yang berkaitan dengan proyek sodetan ini sebagian besar juga sudah selesai. Tinggal menunggu proses pembebasan lahan warga di Jalan Otista yang baru dimulai. "Intinya persoalan banjir yang kita alami sebagian bisa disolusikan dengan sodetan," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menjelaskan, pekerjaan fisik proyek sodetan sudah mencapai 30 persen. Dia memperkirakan, Maret tahun depan, kelebihan air dari Kali Ciliwung sudah bisa dialirkan ke Kali Cipinang dan diteruskan ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Menurut Hermanto, sodetan dapat mengalirkan air dengan kapasitas 60 meter kubik per detik. Dengan demikian, Kali Ciliwung tidak akan meluap hingga menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta menjadi terendam.
"Bisa mengurangi banjir 12 persen," kata Hermanto yang mengenakan baju safari berwarna abu-abu.
Sodetan Ciliwung akan memiliki panjang 1,2 kilometer dengan kedalaman rata-rata tujuh meter. Proyek yang sudah dimulai sejak Desember 2013 ini menelan anggaran Rp 500 miliar.