Selasa 26 Aug 2014 14:47 WIB

ISIS Bantai Tahanan Syiah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
Militan ISIS
Foto: AP Photo
Militan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebutkan telah memiliki bukti pembunuhan terhadap 670 tahanan di Mosul dan pembunuhan lainnya di Irak yang dilakukan oleh Negeri Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Komisioner Tinggi HAM PBB, Navi Pillay mengatakan negara Islam dan para sekutunya melakukan pelanggaran HAM yang mengerikan. Pelanggaran itu termasuk pembunuhan, pemaksaan pindah agama, penculikan, penjualan manusia, perbudakan, dan pelecehan seksual.

Kelompok radikal tersebut juga dilaporkan merusak monumen agama dan kebudayaan serta mengepung seluruh komunitas. "Mereka menargetkan para pria, wanita, dan anak-anak berdasarkan etnis, agama, dan sekte mereka, dan mereka juga melakukan pembersihan etnis dan agama di daerah yang mereka kuasai," kata Pillay. 

Pillay mengatakan pembantaian tersebut dilaporkan terjadi pada 10 Juni. Sekitar tiga ribu tahanan pun dibawa ke penjara Badoush Mosul. Selama masa kekosongan kekuasaan, para tahanan merencanakan untuk melarikan diri karena penjara tersebut tidak terlalu ketat dijaga. 

Mengutip kesaksian dari warga yang selamat, PBB mengatakan ISIS tiba di depan pintu gerbang menggunakan sejumlah truk dan berkelompok. Beberapa diantara mereka menggunakan senjata mesin. Mereka membawa para tahanan dan membaginya menjadi dua kelompok, Sunni dan 670 warga Syiah. 

Para pejuang memeriksa kelompok Sunni dan meminta mereka untuk membaca doa. Mereka juga menginterogasi para tahanan terkait latar belakang keluarga. Sejumlah tahanan Syiah pun mencoba menyamar sebagai warga Sunni, namun setelah penyamaran mereka terungkap, mereka kembali ke barisan Syiah.

ISIS mengatakan kepada tawanan Syiah akan dibebaskan setelah identitas mereka diverifikasi. Kemudian mereka dibawa menggunakan truk ke sebuah gurun. Menurut PBB, para tahanan diminta berdiri dalam empat baris, mereka berlutut dan kemudian ditembaki. 

Pejabat Kurdi di Irbil membenarkan ISIS telah membagi tahanan Sunni dan Syiah setelah mereka dibawa dari penjara Badoush ke penjara lainnya. Menurut mereka, sejumlah tahanan Syiah telah tewas dibunuh oleh ISIS, dan tahanan Sunni dibebaskan setelah bersumpah bergabung dengan ISIS. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement