REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen mendesak Rusia untuk menghentikan aksi-aksi militer "ilegal" di Ukraina. Ia menuduh negara tersebut melakukan upaya "berbahaya" membuat tetangganya tak stabil.
"Kami mengecam keras upaya terus-menerus Rusia yang tak memperhatikan kewajiban internasional," kata Rasmussen setelah sidang darurat NATO mengenai krisis tersebut.
Rasmussen mengatakan kendati "ada sanggahan" dari Rusia, jelas bahwa pasukan dan senjata Rusia masuk ke wilayah bagian timur Ukraina, tempat para pemberontak pro Moskow bertempur melawan pasukan pemerintah selama empat bulan.
"Ini bukan aksi yang berdiri sendiri tetapi bagian dari pola bahaya selama berbulan-bulan untuk membuat Ukraina tak stabil sebagai negara berdaulat," kata dia.
Kepala NATO itu menyebut masuknya tentara Rusia yang dituduhkan merupakan "eskalasi serius dari agresi militer Rusia terhadap Ukraina". "Kami mendesak Rusia menghentikan aksi-aksi militer ilegalnya, menghentikan dukungan bagi para pemberontak bersenjata, dan mengambil langkah-langkah segera untuk menurunkan ketegangan dalam krisis ini," kata dia.