REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-- Recep Tayyip Erdogan telah mengambil sumpah sebagai presiden pertama yang dipilih rakyat Turki, pada Kamis (28/8). Ia berjanji akan mengatasi perpecahan di Turki.
Erdogan telah menunjuk Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu untuk menggantikannya sebagai perdana menteri. Davutoglu diperkirakan akan mengumumkan kabinet barunya pada Jumat (29/8).
Erdogan mengatakan, ia akan bekerja 'bergandengan tangan' dengan Davutoglu, untuk mengakhiri perpecahan di Turki. Ia berjanji berusaha meningkatkan perekonomian, melakukan reformasi demokratis, dan memajukan upaya negara untuk bergabung dengan Uni Eropa.
"Sebagai presiden aku bersumpah demi kebanggaan dan kehormatan, akan melindungi negara, kemerdekaan dan kesatuan bangsa tak terpisahkan, dan saya akan mematuhi konstitusi, aturan hukum, demokrasi serta prinsip republik sekuler," ujar Erdogan seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (29/8).
Setelah pelantikan Erdogan menuju ke makam pendiri bangsa, Mustafa Kemal Ataturk. Ia menulis di buku tamu, "hari ini, hari pertama presiden yang dipilih rakyat bekerja, hari Turki lahir dari abunya."
Sementara itu, legislator dari partai oposisi utama Turki meninggalkan parlemen beberapa menit sebelum Erdogan dilantik. Seorang anggota parlemen terlihat melemparkan salinan konstitusi. Ia mengeluh bahwa ia tidak diizinkan berbicara.
Pemimpin partai oposisi utama Kemal Kilicdaroglu mengatakan, Erdogan akan bersumpah setia kepada konstitusi tetapi ia akan berbohong. "Aku tidak ingin menyaksikan kebohongan itu," kata Kemal.