Sabtu 30 Aug 2014 12:15 WIB

Pertemuan Penyair Nusantara Digelar di Singapura

Baliho Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V di Palembang, Sumatera Selatan.
Foto: eksposnews.com
Baliho Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V di Palembang, Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VII yang berlangsung di Taman Warisan Melayu, Singapura, Jumat (29/8) malam secara resmi dibuka oleh Sekretaris Kementerian Kesehatan dan Pengangkutan Singapura, Prof Faisal Ibrahim.

Penyair Indonesia asal Lampung Isbedy Stiawan ZS, saat dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu, menyampaikan bahwa dalam pembukaan PPN VII di Singapura itu, Faisal Ibrahim mengatakan, PPN dilaksanakan untuk menjayakan bahasa ibu, yakni Melayu di Nusantara.

Bahasa ibu, menurut Faisal Ibrahim, tersebar di tanah Melayu (Nusantara) yang sampai kini masih hidup. "Karena itu, Singapura amat menyambut kegiatan ini, demi memarwahkan bahasa dan sastra Melayu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana PPN VII Djamal Tukiman menjelaskan, kegiatan ini diikuti 150 penyair, sastrawan, dan pengamat sastra dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.

Menurut Isbedy, dalam kesempatan itu juga Djamal Tukiman mengatakan, PPN VII ini mengusung tema "Menjejaki Akar Sejarah Kewibawaan dan Perkembangan Dunia Perpusian Nusantara" yang akan menghadirkan pemakalah Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Hj Jawawi Ahmad, Djamal Tukiman, Jamal D Rahman, dan lain-lain.

Isbedy menuturkan, dalam PPN tersebut mencuat pula wacana tuan rumah PPN VIII tahun 2015 usai pembukaan, yaitu antara Indonesia atau Thailand.

"Dari Indonesia, dua provinsi yang digadang-gadangkan. Yaitu Kepulauan Riau (Kepri) dan Lampung," kata Isbedy dari Singapura itu pula.

Sedangkan Thailand yang sudah direncanakan sejak berlangsung PPN sebelumnya di Provinsi di Sumatera Selatan, juga diharapkan menjadi tuan rumah PPN VIII 2015. "Indonesia dua tahun berturut-turut, jadi kita beri kesempatan kepada Thailand," kata Djamal Tukiman, sastrawan 50 Singapura.

Namun, persoalannya apakah Thailand siap, mengingat negara tersebut dinilai kurang mendukung bagi perkembangan bahasa dan sastra Melayu.

"Jika Thailand tak siap, Kepri sudah siap dimandatkan. Bahkan, kami sudah menyiapkan anggaran Rp1,5 Miliar," kata Tarmizi Rumahhitam. Hal sama dinyatakan penyair Husnizar Hood.  "Kepada saya melalui pesan di facebook, Husnizar menyatakan Kepri siap jika ditunjuk jadi tuan rumah tahun 2015," ujar Isbedy lagi.

Provinsi Lampung, seperti diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampunh Herlina Warganegara, sudah memberi sinyal daerah ini baru siap tahun 2016. "Ini lebih aman, daripada 2015," kata Isbedy mengutip Herlina Warganegara. Isbedy Stiawan ZS bertolak ke Singapura, Jumat (29/8).

Penyair Lampung ini salah satu dari 17 penyair Indonesia yang diundang mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VII di Gedung Warisan Melayu Singapura, 29--31 Agustus 2014.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement