REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan, mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Setelah itu, bpihak yang mempertanyakan konsistensi partai mengaku membela wong cilik itu.
Politikus PDI Perjuangan Effendi M Simbolon mengatakan sikap yang ditunjukkan partainya saat ini bukan merupakan bentuk inkonsistensi. Melainkan sudah melalui pertimbangan dan kajian matang.
Dengan tegas ia menolak PDI Perjuangan telah berubah sikap lantaran berada di pemerintahan. Sikap PDIP, katanya, hanya berdasar realitas yang ada.
"Jangan karena dulu kami menentang, sekarang mendukung kami dibilang tidak prorakyat," kata Effendi di Jakarta Pusat, Sabtu (30/8).
Anggota Komisi VII DPR itu mengatakan, rujukan untuk mendukung rencana kenaikan BBM bersubsidi berdasarkan RAPBN 2015 dan APBN Perubahan 2014.
Menurutnya, mengacu tersebut anggaran negara berada dalam keadaan gawat dan perlu koreksi untuk penghematan. Termasuk melalui kenaikan BBM bersubsidi.
"Kita tidak kemudian setuju (kenaikan BBM). Tapi kita harus lihat anggaran kita terlalu besar. Selagi masih bisa dihemat agar efisiensi dan RAPBN nanti juga bisa kita alihkan," kata dia.
Effendi berkilah penghematan biaya untuk BBM bersubsidi dapat dialihkan untuk penggunaan kebutuhan lainnya.
"Dengan subsidi ini juga bisa mengantarkan era Indonesia menuju perbaikan rakyat. Bisa dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat yang tertinggal di pelosok," kata Dia.
Selain itu, Effendi meyakini penghematan anggaran juga dapat berdampak dalam pembangunan di sektor lainnya.
"Agar lima tahun ke depan bisa konversi energi baru juga, transportasi baru, seperti MRT juga," ujarnya.