REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kekerasan di Irak menewaskan sedikitnya 1.420 orang selama Agustus, saat pasukan Irak berjuang untuk mendapatkan kembali daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok-kelompok gerilyawan, kata PBB, Senin.
Setidaknya 1.370 orang terluka selama periode yang sama, menurut misi PBB di Irak dalam sebuah pernyataan.
Jumlah itu tidak termasuk korban tewas di Provinsi Anbar, sebelah barat Baghdad, dan ada kesulitan dalam memverifikasi insiden di lokasi pertempuran atau yang berada di luar kendali pemerintah, katanya.
Gerilyawan yang dipimpin oleh Negara Islam (IS) menyerbu sebagian besar wilayah di lima provinsi pada bulan Juni, dan mendorong pasukan keamanan keluar.
Setelah periode pertempuran statis yang cukup lama, para gerilyawan melancarkan serangan baru di bagian utara negeri tersebut pada awal Agustus.
Mereka mendesak pasukan Kurdi kembali ke ibu kota daerah mereka, memaksa ratusan ribu orang mengungsi dan mendorong Washington untuk meluncurkan serangan udara.
Pejuang Kurdi dengan dukungan udara AS telah berhasil menguasai kembali beberapa wilayah yang hilang di bagian utara, dan dilaporkan juga terjadi pertempuran sengit di timurlaut Baghdad.
Gerilyawan juga telah melakukan serentetan pemboman yang telah menyebabkan korban jiwa.