Rabu 03 Sep 2014 11:30 WIB
Penghancuran Makam Rasulullah

Haram Hukumnya Menghancurkan Makam Rasulullah

Pintu masuk Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: Wikipedia.org
Pintu masuk Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawan muslim asli Betawi, Habib Salim al - Attas alias Habib Selon, menegaskan haram hukumnya menghancurkan makam Rasulullah. "Mindahin jasadnya aja haram. Apalagi menghancurkan makamnya," jelas Habib Selon, saat dihubungi, Rabu (3/9).

 

Baca Juga

Pihaknya menyatakan Umat Islam akan marah jika makam Rasulullah dihancurkan. Lebih dari satu miliar Umat Islam di seluruh dunia akan kecewa jika makam pembawa risalah Islam itu dihancurkan.

 

Habib memaparkan rencana itu dicurigainya ingin mengundang kemarahan Umat Islam. Selama orang beriman, menurutnya, maka pasti tidak akan rela kuburan Rasulullah dipindahkan.

 

Menurutnya, tindakan itu sangat tidak beretika. "Tidak berakhlak," imbuhnya.

 

Habib menyatakan ulama dari manapun tidak akan berani membongkar makam tersebut. Kalau memang benar - benar ulama maka pasti akan hormat kepada Rasulullah.

 

Makam Rasulullah akan dijaga dengan baik. "Jadi jangan sampai makam itu dibongkar," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement