Sabtu 06 Sep 2014 07:19 WIB

Pusam Berencana Tinggalkan Samarinda

Striker Persisam Putra Samarinda, Ferdinand Sinaga, dikawal ketat pemain belakang Pelita Bandung Raya (PBR), Edi Hafid.
Foto: Antara
Striker Persisam Putra Samarinda, Ferdinand Sinaga, dikawal ketat pemain belakang Pelita Bandung Raya (PBR), Edi Hafid.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tim Putra Samarinda (Pusam), Kaltim, berencana memindahkan markasnya untuk menghadapi kompetisi Liga Super Indonesia musim depan. Komisaris Pusam Harbiansyah Hanafiah di Samarinda, Kaltim, Jumat (5/9), mengatakan telah ada keinginan untuk memindahkan laga kandang tim berjuluk Pesut Mahakam tersebut keluar dari Samarinda pada musim depan.

"Ini belum final dan masih kita komunikasikan dulu dengan berbagai pihak. Untuk sementara pilihan kita ke Sanggatta, Kutai Timur," terang Harbiansyah.

Selama satu musim ini tim Pusam sudah berpindah home base selama dua kali, yakni pada putaran pertama sempat bermarkas di Stadion Segiri Samarinda, dan kemudian dipindahkan ke Stadion Utama Kaltim di Palaran, Samarinda.

Pertimbangan memindahkan home base tersebut, dikatakan Harbiansyah, karena kurangnya antusiasme masyarakat Samarinda untuk menyaksikan pertandingan laga Pusam di Stadion Utama Kaltim yang memang lokasinya berada di luar jantung kota.

Kurangnya minat penonton untuk menyaksikan pertandingan langsung dilapangan, tentunya berimbas pada pemasukan yang minim untuk memenuhi kebutuhan tim selama berkiprah di Liga Super Indonesia. "Jangankan keuntungan, untuk pembiayaan Panpel pertandingan saja masih nombok, sementara setiap bulan saya harus tetap membayarkan gaji dan kebutuhan tim," jelas Harbiansyah.

Sementara untuk kembali bermarkas di Stadion Segiri Samarinda yang berada di Pusat Kota, menurut dia, jelas sudah tidak memungkinkan lagi karena sudah ada klub lain yang bermarkas di stadion tersebut. "Pilihannya memang harus pindah dari Samarinda, tapi masih di wilayah Kalimantan Timur," tegas Harbiansyah.

Sejauh ini Harbiansyah mengaku sudah berkomunikasi secara lisan dengan Bupati Kutai Timur Isran Noor, terkait rencana berpindahnya tim Pusam tersebut. Namun semuanya akan diputuskan setelah adanya verifikasi sarana dan prasarana yang tersedia di sana.

"Kalau memang sarana dan prasarananya mendukung, ya bisa jadi , tapi bila tidak maka akan kita pilih daerah lainnya,"tegas Harbiansyah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement