Ahad 07 Sep 2014 07:26 WIB

Pemberian Kue Bulan di Cina Buka Peluang Korupsi

Rep: c87/ Red: Esthi Maharani
Ibu Negara Cina, Lady Peng Liyuan (kanan) melambai bersama suaminya Presiden Xi Jinping setelah tiba di Banara Vnukovo II, luar Moskow pada 22 Maret, 2013
Foto: AP PHOTO
Ibu Negara Cina, Lady Peng Liyuan (kanan) melambai bersama suaminya Presiden Xi Jinping setelah tiba di Banara Vnukovo II, luar Moskow pada 22 Maret, 2013

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI - Sekretaris pengawas antikorupsi Cina, Wang Qishan, mengkritik tradisi pemberian kue bulan sebagai hadiah Festival Pertengahan Musim Gugur. Sebab disinyalir praktek itu menciptakan peluang pejabat untuk korupsi.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/9), penjualan kue bulan melonjak tinggi menjelang festival pada bulan ini. Di daerah produksi utama, penjualan setengah tingkat tahun lalu.

Presiden Xi Jinping telah berjanji untuk membasmi korupsi yang merajalela. Kampanye itu telah menjatuhkan politisi dan pejabat eksekutif perusahaan indutri minyak, mobil dan kesehatan.

Kampanye itu juga memperingatkan penjualan produk populer seperti minuman keras, baijiu, kue bulan. Produk itu populer sebagai hadiah tradisional dan untuk menghaluskan hubungan bisnis secara formal.

"Kampanye ini setidaknya bertahan lima tahun," kata Wang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement