REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin spiritual tertinggi Syiah di Iran, Ayatullah Ali Khamenei menjalani operasi prostat di sebuah rumah sakit pemerintah di ibukota Teheran, kemarin, (8/9). Kondisinya kini semakin membaik.
Melansir Associated Press (AP), Selasa, (9/9), kabarnya operasi berjalan lancar. Hanya saja, Tak dijelaskan alasan dilakukannya operasi itu.
Stasiun televisi pemerintah melaporkan, menjelang operasi Khamenei mengatakan” tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan itu merupakan operasi rutin." Meski begitu Khamenei meminta rakyat untuk tetap mendoakannya.
Ali Khamenei merupakan sekutu dekat dari mendiang Ayatullah Ruhullah Khamenei yang memimpin Revolusi 1979, dan kemudian menjadi pemimpin spiritual Syiah Iran tertinggi hingga kematiannya pada tahun 1989. Setelah Ruhullah Khamenei meninggal, Ali Khamenei menggantikannya sebagai pemimpin spiritual Syiah Iran teratas.
Sebelum itu selama delapan tahun Ali Khamenei menjabat sebagai presiden Iran. Ali Khamenei terbukti mampu meneruskan tradisi yang dibuat pendahulunya di mana “ayatullah” merupakan penguasa sesungguhnya di Iran.
Pada 2009, ia maju ke depan menghajar gerakan reformis pimpinan kandidat presiden Mir Hossen Mousavi. Ratusan ribu orang Iran ketika turun ke jalan-jalan, sebagian terang-terangan mengecam Ali Khamenei. Hanya saja, ia berhasil menyelesaikan semua protes tersebut.