REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja masih dalam tahap pengembangan, sebabnya masih banyak warga yang mengeluhkan pelayanan di rumah sakit yang bertempat di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang tersebut.
Salah satu keluhan yang datang dari Ma'ruf Halwani, seorang warga yang mengantarkan ibunya yang sedang sakit. "Beberapa waktu lalu kami datang ke RSUD Balaraja, tapi pelayanannya lamban, padahal akhirnya kami di rujuk ke rumah sakit lain," ungkapnya.
Selain itu, Ma'ruf juga mengatakan dirinya mendapat alaesan yang tak seharusnya diberikan oleh rumah sakit bertaraf daerah. "Alesannya alatnya nggak ada kemudian dokternya juga nggak siap," kata warga Kresek tersebut.
"Ini bukan yang pertama, soalnya sebelumnya saya nganterin istri saya juga begitu, pas istri saya lagi hamil setahun lalu, istri saya juga cuma dapat rujukan, dan pelayanannya lama, padahal waktu itu istri sedang sesak dan hamil," jelasnya.
Berbeda dengan Ma'ruf, Hayati warga asal Jayanti, menganggap pelayanan di RSUD Balaraja sudah baik. "Bagus sih mas, saya dua kali berobat disini, pelayanannya juga baik. Bahkan kalau infus saya habis juga langsung cepat diganti, soalnya perawatnya keliling terus 24 jam, " katanya.
"Apalagi disini bisa menerima kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)," kata wanita yang mengidap penyakit paru-paru dan lambung tersebut.
Direktur RSUD Balaraja Dokter Reniati mengatakan, soal pelayanan di RSUD memang akan terus dimaksimalkan, alasannya saat ini RSUD baru saja berdiri. "Karena memang baru tiga tahun berdiri sebagai rumah sakit, teritung sejak kita punya instalasi rawat inap, jadi kekurangan masih di sana sini," katanya.
Reniati juga tak menyangkal jika mungkin ada beberapa pasien yang tidak bisa mendapatkan pelayanan perawatan di RSUD Balaraja. "Karena memang kita disini masih rumah sakit tipe C jadi masih belum lengkap seperti rumah sakit tipe A atau C," ungkapnya.
"Tapi untuk saat ini kami sudah punya fasilitas IGD dan lainnya, selain itu juga kita disini sudah ada dokter spesialis sebanyak 19 orang dengan 12 jenis spesialis yang siap melayani, sebenarnya itu sudah melampaui standar rumah sakit tipe C," kata Reniati.
Kalau memang masih ada keluhan dari pasien, Reniati berharap bisa memahami alesannya, dan tak menghakimi secara langsung. "Kalau memang kami tidak bisa menanganinya tentu kita akan rujuk ke rumah sakit yang mampu menanganinya seperti RSUD Tangerang, tapi kalau memang ada komunikasi yang kurang baim di internal kita itu tugas saya memperbaikinya," kata Reniati di ruangannya, Selasa (9/9).
Reniati juga berharap agar warga yang pernah melakukan pengobatan di RSUD Balaraja tidak takut kembali kesini. "Karena kita terus berupaya melakukan perbaikan baik dari infrastruktur ataupun pelayanan," jelasnya.